Pakar Teknologi Informasi (TI) dan Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi, Kamilov Sagala menyayangkan adanya peredaran kepemilikan 5.000 nomor ponsel yang berasal dari pelaku pemilik dua situs judi online AFK77.ORG dan Jaya89.NET.
Terkait dengan hal itu, Kamilov mempertanyakan langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam menangani regulator industri telekomunikasi. Karena saat ini untuk registrasi sim card paling banyak hanya 3 nomor pelanggan untuk setiap NIK pada setiap penyelenggara jasa telekomunikasi. Untuk itu dia menilai Kominfo terkesan abai dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Jadi apapun itu saat ini ada ditangan kominfo, kalau hal ini terbiarkan sudah tentu masyarakat telah dirugikan oleh regulator yang seharusnya menegakkan aturan dan mengawasinya,” kata Kamilov Sagala kepada Inilah.com, Kamis (21/10).
Lanjut Kamilov, peristiwa itu bisa menjadi dorongan bagi stakeholder terkait swasta maupun pemerintah untuk membenahi sistem dan pengelolaan data yang terintegrasi, baik itu data aplikasi, pelanggan, atau data kependudukan. Terlebih sudah banyak kasus seperti kebocoran data sehingga memperlihatkan pemerintah seperti abaik dengan banyak kasus yang terjadi. Solusinya Ia menyarankan bahwa baiknya otoritas pengawas perlindungan data pribadi berdiri secara independen.
“Kominfo terlihat pincang dan tidak berdaya menghadapi hal ini, maka pengawasan yang independen yang membantu masyarakat umum juga industri sebaiknya diserahkan kepada lingkup profesional yang independent,” katanya.
Sementara Pakar IT dan Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi saat berbincang dengan Inilah.com mengatakan kasus kepemilikan 5000 nomor tersebut harus segera diusut tuntas. Apakah terjadi pada satu kasus atau banyak.
“Perlu dicek siapa pelaku dan yang terlibat terkait penyalahgunaan 5000 nomor ponsel,” katanya.
“Sebab kan artinya bisa jadi pakai banyak nomor KTP orang. Atau ada dugaan keistimewaan dari operator,” sambungnya.
Inilah.com berupaya meminta konfirmasi ke Kominfo lewat juru bicara Kominfo Deddy Permadi dan kepala biro humas Kominfo Rhina Anita Ernita. Namun telepon dan pesan pendek yang Inilah.com kirim sepanjang hari hingga tulisan ini dimuat tidak berbalas.
Seperti yang sudah jadi banyak pemberitaan, Polisi di Pekanbaru, Riau, memburu pria berinisial FR, warga Jakarta, yang diduga merupakan pemilik dua situs judi online AFK77.ORG dan Jaya89.NET.
Dari penyelidikan sementara polisi, FR memiliki 5.000 nomor ponsel yang setiap hari dikirimkan ke pekerjanya di Pekanbaru.
Nomor-nomor itu lalu akan dihubungi dan dirayu oleh para operator situs atau telemarketing untuk berjudi. Polisi pun masih menyelidiki asal ribuan nomor itu.
sumber : Inilah.com
Leave a Reply